Menjadistaf di instansi pemerintahan seperti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pariwisata atau di Balai Konservasi Cagar Budaya yang ada di setiap provinsi. Kamu bisa menjadi salah satu staf museum dan menyumbangkan pemikiran-pemikiran Ilmu Sejarah untuk mengelola museum.
Origin is unreachable Error code 523 2023-06-16 081324 UTC What happened? The origin web server is not reachable. What can I do? If you're a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you're the owner of this website Check your DNS Settings. A 523 error means that Cloudflare could not reach your host web server. The most common cause is that your DNS settings are incorrect. Please contact your hosting provider to confirm your origin IP and then make sure the correct IP is listed for your A record in your Cloudflare DNS Settings page. Additional troubleshooting information here. Cloudflare Ray ID 7d8197b669ad0b07 • Your IP • Performance & security by Cloudflare

Pendidikansebagai usaha membina dan mengembangkan pribadi manusia; aspek rohaniah, dan jasmaniah, juga harus berlangsung secara bertahap. Sebab tidak ada satupun makhluk iptaan Allah yang secara langsung tercipta engan sempurna tanpa melalui suatu proses.[4]

Sikun Pribadi ISPI, 1989 dalam Made Pridarta menggambarkan hubungan filsafat, filsafat pendidikan, ilmu pendidikan, ilmu pendidikan praktis, perbuatan mendidik, pengalaman mendidik, dan keyakinan pendidik sebagai berikut Filsafat atau filsafat umum atau filsafat negara menjadi sumber segala kegiatan manusia atau mewarnai semua aktivitas warga negara suatu bangsa. Filsafat pendidikan dijabarkan dari filsafat, artinya filsafat pendidikan tidak boleh bertentangan dengan filsafat. Selanjutnya Ilmu Pendidikan yang bersifat teoritis ada diurutan ketiga, sebab ia dijabarkan dari filsafat pendidikan. Disinilah teori-teori pendidikan dirumuskan. Ilmu Pendidikan praktis adalah merupakan konsep-konsep pelaksanaan teori- teori pendidikan diatas. Jadi ini dijabarkan dario teori-teori pendidikan. Pada langkah berikutnya adalah perbuatan mendidik, yaitu tindakan-tindakan nyata dalam menerapkan teori pendidikan praktis. Sebagai akibat dari perbuatan mendidik, akan mendapatkan pengalaman tentang mendidik. Sudah tentu pengalaman ini didapatkan di lapangan. Pengalaman ini memberi umpan balik kepada teori pendidikan yang terdapat dalam Ilmu Pendidikan yangt memanfaatkannya untuk kemungkinan merevisi konsep-konsepnya. Sebagai akibat dari revisi tadi, sangat mungkin Ilmu Pendidikan memberi umpan balik kepada filsafat pendidikan, dan kemungkinan merevisi konsep- konsepnya. Ilmu pendidikan juga mengadakan kontak hubungan dengan pengalaman- pengalaman mendidik, untuk selalu mengingatkan diri agar tidak menyimpang dari teori mendidik. Sementara itu perbuatan-perbuatan mendidik bisa menimbulkan keyakinan tersendiri tentang pendidikan. Suatu keyakinan yang belum tampak pada filsafat, filsafat pendidikan, maupun pada Ilmu pendidikan. Keyakinan ini memberi bahan baru kepada filsafat, untuk dipikirkan kembali dan dimasukkan ke dalam filsafat.[1] Berdasarkan penjabaran beberapa komponen tersebut diatas, terlihat adanya saling keterkaitan antara filsafat dan pendidikan. Betapa filsafat mempunyai peran dalam menciptakan pola pendidikan yang baik. Referensi Buku [1] Made Pidarta, Landasan Kependidikan, Jakarta Rineka Cipta, 1997, hal. 83-84. osXv3.
  • pdkhwq1wdz.pages.dev/43
  • pdkhwq1wdz.pages.dev/381
  • pdkhwq1wdz.pages.dev/121
  • pdkhwq1wdz.pages.dev/360
  • pdkhwq1wdz.pages.dev/245
  • pdkhwq1wdz.pages.dev/205
  • pdkhwq1wdz.pages.dev/32
  • pdkhwq1wdz.pages.dev/339
  • pdkhwq1wdz.pages.dev/112
  • perbedaan pendidikan dan ilmu pendidikan